Saturday, January 1, 2005

A Review in PSTC mailing list

From: "Paulius"
Date: Wed Dec 29, 2004 10:31 pm
Subject: Tentang Subject: Re:

I couldn't enjoy it.
En no... bukan karena isinya rada blak-blakan.
Bukan karena dia nggak happy ending (geez it didn't even have a happy beggining). Nggak juga karena most of what's in there is both so ugly and so true (least to me). Tapi semata-mata (mungkin juga udah pada ngeh) karena when it comes to story gua ini konservatif.

To me story is about plot. There's a beggining, klimaks, antiklimaks dan ending. Anything less is less enjoyable to me. En Subject: Re: totaly screw that up for me. Mbak Novita putar balik semuanya. Percakapan yang biasanya buat 'menerangkan' plot jadi bagian utama. Plot yang biasanya bagian utama jadi 'background'... dikasih tau sambil lalu. Seperlunya.

Mula-mula setelah gua menyesuaikan diri dengan formatnya gua bisa enjoy. Ada karakter lain ada kejadian-kejadian yang lumayan kontinu. Tapi makin jauh ceritanya mengkonvergen cuma ngomongin dua tokoh utama itu doang. En meski cara bertuturnya begitu alamiah begitu luring the whole thing talk about the same thing over and over and over again. They way they pity themselves made me sick. Was so sick and tired I could feel the character's boredom... unhappiness... guilt.

It made me unhappy and bored. Tapi justru karena itu sisa tulisannya jadi make sense. The suicide talk... the affair... the fight... the self-punishing...

*sigh*

This is definitely... definitely NOT chicklit.

Hal lain yang gua sadari...
Target audience buku ini sempit. Sempit sekali. Nggak heran banyak tanggapan ngaco. Tambah kacau lagi gara-gara cap chicklit.

Targetnya bukan by usia atau pekerjaan apalagi budaya. It's about that special type of people who get everything easy in the world.
Orang-orang yang nggak pernah dapet masalah sehingga selalu mengejar tantangan yang lebih dan lebih. Orang-orang yang have too much time at hands they try to make sense out of EVERY thing. Yang menyakiti dirinya sendiri untuk membuktikan mereka masih hidup.

Mereka nggak kaya tapi nggak pernah miskin.

Mereka nggak berprestasi tapi nggak pernah gagal.

Mereka nggak cakep tapi ada saja yang nguber.

Mereka normal tapi nggak pernah "fit in".

Mereka tertawa tapi nggak bahagia.

They are the kind that easily get what they want... they no longer know what they really want.

If you know entah ngalami sendiri atau pernah kenal orang kayak gitu... THEN you won't kasih komentar yang nggak-nggak.

Congratulation Mbak Novita. I couldn't enjoy it but it was one hell of a ride. Kayak roller coaster yang gua benci tapi bakal gua bangga-banggain ke yang belum pernah naik...

Truly insightful. Much needed reminder...

Forever insane,
pAUL

-- THANK YOU VERY MUCH! --

No comments: